0
Dalam siraman cahaya rembulan, wajahmu berseri
Bak seribu intan bagiku
Dan rambutmu terurai bak angin laut
Jutaan pertengkaran takkan dapat membuatku membencimu
Kau tak terkalahkan,, sungguh
Di matamu kutemukan kedamaian
Hancurkah? Bisakah kita memperbaikinya?
Mari terangi kota, menjeritlah keras
Hancurkah? Bisakah kita memperbaikinya?
Bisa kulihat di matamu kau siap berpisah
Jangan berpaling
Maka di sinilah kita sekarang
Di tempat di mana mentari begitu dekat dengan samudra
Teramat dekat hingga kita tak bisa saling berhadapan
Kita berdua bertanya-tanya apakah kita akan bertahan hari-hari ini
Jika kupinta kau untuk jangan pergi
Maukah kau bilang padaku bahwa kau kan jadi milikku?
Ataukah (kau kan) berpikir bahwa kita hancur?
Dan yang kupinta hanyalah waktu
Waktu, aku hanya perlu satu hari lagi
Dan waktu, kau tlah menangis terlalu lama
Waktu, dan kau berurai air mata saat kutulis lagu ini, jangan pergi
by : socondhand serenade
BROKEN
Sabtu, 07 Juli 2012
tyo cupu gager magetan ™
Dalam siraman cahaya rembulan, wajahmu berseri
Bak seribu intan bagiku
Dan rambutmu terurai bak angin laut
Jutaan pertengkaran takkan dapat membuatku membencimu
Kau tak terkalahkan,, sungguh
Di matamu kutemukan kedamaian
Hancurkah? Bisakah kita memperbaikinya?
Mari terangi kota, menjeritlah keras
Hancurkah? Bisakah kita memperbaikinya?
Bisa kulihat di matamu kau siap berpisah
Jangan berpaling
Maka di sinilah kita sekarang
Di tempat di mana mentari begitu dekat dengan samudra
Teramat dekat hingga kita tak bisa saling berhadapan
Kita berdua bertanya-tanya apakah kita akan bertahan hari-hari ini
Jika kupinta kau untuk jangan pergi
Maukah kau bilang padaku bahwa kau kan jadi milikku?
Ataukah (kau kan) berpikir bahwa kita hancur?
Dan yang kupinta hanyalah waktu
Waktu, aku hanya perlu satu hari lagi
Dan waktu, kau tlah menangis terlalu lama
Waktu, dan kau berurai air mata saat kutulis lagu ini, jangan pergi
by : socondhand serenade
Artikel Terkait:
Label:
Lagu pilihan,
puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar